1. Definisi Dan Dasar Pengambilan
Keputusan
Pengambilan keputusan dapat dianggap
sebagai suatu hasil atau keluaran dari proses mental atau kognitif yang
membawa pada pemilihan suatu jalur tindakan di antara beberapa alternatif yang
tersedia. Setiap proses
pengambilan keputusan selalu menghasilkan satu pilihan final. Keputusan dibuat
untuk mencapai tujuan melalui pelaksanaan atau tindakan.
· Tingkat-tingkat
Keputusan
Setiap keputusan mempunyai kadar tingkatan yang
berbeda-beda. Keputusan biasanya memiliki empat tingkatan yaitu keputusan
otomatis,keputusan yang berdasarkan informasi yang diharapkan,keputusan yang berdasarkan pertimbangan,serta keputusan berdasarkan
ketidakpastian ganda. Keputusan otomatis merupakan bentuk keputusan yang
dibuat dengan sangat sederhana. Contohnya seorang pengemudi mobil memperoleh informasi di
perempatan jalan berupa
lampu merah, secara langsung seorang pengemudi tersebut membuat keputusan
otomatis untuk berhenti. Keputusan besarkan informasi yang
diharapkan merupakan tingkatan keputusan yang telah mempunyai informasi yang
sedikit kompleks,
artinya informasi yang ada telah memberi aba-aba untuk mengambil keputusan. Akan
tetapi keputusan belum dibuat karena informasi perlu
dipelajari terlebih dahulu. Keputusan berdasarkan berbagai pertimbangan
merupakan tingkat keputusan yang lebih banyak membutuhkan informasi dan informasi tersebut
dikumpulkan serta dianalisis untuk dipertimbangkan agar menghasilkan keputusan. Contohnya
seseorang yang akan membeli arloji akan membandingkan antara beberapa merek. Ia
membandingkan harganya,kualitasnya serta modelnya dan untuk mengambil keputusan
mungkin ia akan memerlukan waktu beberapa jam bahkan beberapa hari sebelum menjatuhkan
keputusan. Keputusan berdasarkan ketidakpastian ganda, merupakan tingkat
keputusan yang paling kompleks. Jumlah informasi yang
diperlukan semakin banyak selain itu, dalam informasi yang
sudah ada terdapat ketidakpastian. Keputusan semacam ini lebih banyak
mengandung resiko dan
terdapat keraguan dalam pengambilan keputusannya.
·
Kategori
Keputusan
Keputusan jika dilihat dari cara memperoleh informasi dapat
dikategorikan menjadi empat yaitu keputusan refrensetasi, empiris, Informasi,
ekspolorasi. Keputusan Refrensetasi merupakan keputusan yang dihadapi
dengan informasi yang
cukup banyak, dan mengetahui dengan tepat bagaimana memanipulasi informasi tersebut. Keputusan
Empiris merupakan keputusan yang kurang memiliki informasi namun
mengetahui bagaimana memperoleh informasi dan
pada saat informasi itu diperoleh dinamakan keputusan empiris. Keputusan
Informasi merupakan keputusan yang kaya akan informasi,
tetapi diliputi dengan kontroversi tentang bagaimana memperoleh informasi itu,
dan selanjutnya akan menghasilkan keputusan informasi. Keputusan
Ekpolorasi merupakan keputusan yang kurang akan informasi dan
tidak ada kata sepakat yang dianut untuk memulai mencari informasi serta
tidak tahu dari mana usaha pengambilan keputusan akan dimulai.
2. Jenis-jenis pengambilan keputusan
·
Gaya
Direktif
Pembuat keputusan gaya direktif
mempunyai toleransi rendah pada ambiguitas, dan berorienytasi pada tugas dan
masalah teknis. Pembuat keputusan ini cenderung lebih efisien, logis, pragmatis
dan sistematis dalam memecahkan masalah. Pembuat keputusan direktif juga
berfokus pada fakta dan menyelesaikan segala sesuatu dengan cepat. Mereka
berorientasi pada tindakan, cenderung mempunyai fokus jangka pendek, suka
menggunakan kekuasaan, ingin mengontrol, dan secan menampilkan gaya
kepemimpinan otokratis.
·
Gaya
Analitik
Pembuat keputusan gaya analitik
mempunyai toleransi yang tinggi untuk ambiguitas dan tugas yang kuat
serta orientasi teknis. Jenis ini suka menganalisis situasi; pada kenyataannya,
mereka cenderung terlalu menganalisis sesuatu. Mereka mengevaluasi lebih banyak
informasi dan alternatif darpada pembuat keputusan direktif. Mereka juga
memerlukan waktu lama untuk mengambil kepuputusan mereka merespons situasi baru
atau tidak menentu dengan baik. Mereka juga cenderung mempunyai gaya
kepemimpinan otokratis.
·
Gaya
Konseptual
Pembuat keputusan gaya konseptual
mempunyai toleransi tinggi untuk ambiguitas, orang yang kuat dan peduli pada
lingkungan sosial. Mereka berpandangan luas dalam memecahkan masalah dan suka
mempertimbangkan banyak pilihan dan kemungkinan masa mendatang. Pembuat
keputusan ini membahas sesuatu dengan orang sebanyak mungkin untuk mendapat
sejumlah informasi dan kemudian mengandalkan intuisi dalam mengambil keputusan.
Pembuat keputusan konseptual juga berani mengambil risiko dan cenderung bagus
dalam menemukan solusi yang kreatif atas masalah. Akan tetapi, pada saat
bersamaan, mereka dapat membantu mengembangkan pendekatan idealistis dan
ketidakpastian dalam pengambilan keputusan.
·
Gaya
Perilaku
Pembuat keputusan gaya perilaku
ditandai dengan toleransi ambiguitas yang rendah, orang yang kuat dan peduli
lingkungan sosial. Pembuat keputusan cenderung bekerja dengan baik dengan orang
lain dan menyukai situasi keterbukaan dalam pertukaran pendapat. Mereka
cenderung menerima saran, sportif dan bersahabat, dan menyukai informasi verbal
daripada tulisan. Mereka cenderung menghindari konflik dan sepenuhnya peduli
dengan kebahagiaan orang lain. Akibatnya, pembuat keputusan mempunyai kesulitan
untuk berkata 'tidak' kepada orang lain, dan mereka tidak membuat keputusan
yang tegas, terutama saat hasil keputusan akan membuat orang sedih.
3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Pengambilan Keputusan
·
Terdapat
lima faktor internal yang relevan terhadap proses pembuatan keputusan :
·
Motivasi merupakan suatu dorongan yang ada
dalam diri manusia untuk
mencapai tujuan tertentu.
·
Persepsi merupakan hasil pemaknaan seseorang terhadap stimulus atau kejadian yang
diterimanya berdasarkan informasi dan pengalamannya terhadap
rangsangan tersebut.
·
Pembentukan sikap merupakan penilaian yang ada dalam diri seseorang yang mencerminkan sikap suka/tidak
suka seseorang akan suatu hal.
·
Integrasi merupakan kesatuan antara sikap dan tindakan. Integrasi
merupakan respon atas sikap yang diambil. Perasaan suka akan mendorong
seseorang untuk membeli dan perasaan tidak suka akan membulatkan tekad
seseorang untuk tidak membeli produk tersebut.
4.
Implikasi Manajerial Dalam Pengambilan Keputusan
Dalam pengambilan keputusan dibidang
manajerial , seorang pemimpin harus memperhatikan segala aspek yang
melatarbelakangi suatu masalah dimana keterampilan seorang pemimpin harus
selalu diasah untuk menyelesaikan permaslahan yang kompleks karena membutuhkan
pertimbangan yang matang untuk menyelesaikan permasalahan tersebut dan yang
terpenting dalam setiap pengambilan keputusan seorang manajer diharuskan
keputusan tersebut dapat diterima oleh semua kalangan karna adanya kebijakan:
·
gaya
pengambilan keputusan
·
gaya
direktif merupakan gaya keputusan dengan ambiguitas / ketidakjelasan yg rendah
dan cara berpikirnya yang rasional
·
gaya
analistis merupakan gaya pengambilan keputusan dengan toleransi yang tinggi
terhadap ambiguitas / ketidakjelasan dan cara berpikirnya
·
gaya
konseptual : pengambilan keputusanya dengan toleransi yang tinggi untuk
ambiguitas / ketidakjelasan dan cara berpikir intuitif yang tinggi juga
·
gaya
prilaku : gaya pengambilan dengan toleransi yang rendah untuk ambiguitas /
ketidak jelasan dengan cara berpikir intuitif yang tinggi
SUMBER:
SETIOKO, AJI. Pengambilan Keputusan
Dalam Perilaku Organisasi. UNNES (Universitas Negeri Semarang), 2010.