Selasa, 28 Juli 2015

Tugas Wajib 3 Topik 4

4. Perbedaan Sistem game Modern, Oculus Rift, Leaf Motion, Intel Real
 1. 0culus Rift    
     Oculus Rift dikategorikan sebagai head-mounted display (HMD) 3D. Perangkat tersebut dikenakan di kepala (seperti kacamata). Namun, di dalamnya ada layar selebar 7 inci.
Layar tersebut memberikan pengguna pengalaman stereoskopik (3D), memberi kesan ruang. Mata kiri melihat area lebih di kiri, dan begitupun sebaliknya. Alhasil, kedua mata tidak saling overlapping sehingga dampak vertigo, pusing, atau mual dapat diminimalisir.
Kendati kontrol masih dilakukan lewat joystick, namun Oculus dapat mendeteksi gerakan kepala. Perangkat tersebut merespon ketika pengguna menoleh ke kanan, kiri, atau atas, memungkinkan usermelihat 90 derajat horizontal dan 110 derajat diagonal.
”Sebagian besar hidup saya dihabiskan untuk mempelajari virtual reality,” kata Palmer. Bahkan, Palmer disebut-sebut sebagai kolektor perangkat virtual reality paling fanatik di dunia. Lewat koleksinya itu ia membuat sendiri prototip desain Oculus.
Itu mungkin terjadi karena Palmer sendiri memiliki hobi mengutak-atik perangkat elektronik. Bahkan, pada usia 15 ia membuat komunitas yang disebut ModRetro. ModRetro adalah salah satu forum modifikasi konsol game terbesar di internet.
Prototip pertama Oculus dikembangkan tak lama setelah Palmer masuk kuliah. Maka, ia nekad dropoutuntuk berkonsentrasi total mengembangkan Oculus dan membuat startup-nya sendiri. Saat itu lah Brendan Iribe dan Mike Antonov bergabung sebagai chief software architect dan CEO.
Semua startup tentu butuh dana untuk mengembangkan produk mereka lebih jauh, atau setidaknya membawa produk tersebut ke tahap produksi.
Maka Palmer menggunakan situs crowd founding Kickstarter.com untuk mencari dana sekaligus mengetes respon pasar terhadap Oculus Rift. Hasilnya, luar biasa. Oculus Rift mendapat pendanaan hingga USD2.5 juta (Rp25 miliar). Tak hanya itu, tambahan USD16 juta (Rp160 miliar) di dapat dari investor.
”Akhirnya kami memiliki sumber daya untuk memperkuat tim dengan menyewa orang-orang terbaik di industri. Investasi ini membuat kami dapat membuat consumer product kelas dunia,” katanya.
Prototip Oculus developer kit seharga USD300 (Rp3 juta)—beserta application programming interface (API)— sudah disebar ke developer untuk di uji coba. Antusiasme yang mereka dapat luar biasa. Oculus menjadi viral lewat komunitas online.
”Oculus adalah pembaruan dalam industri game selama bertahun-tahun dan tidak ada alasan bagi kami untuk tidak terlibat di dalamnya,” ujar Pavel Kulikov, pengembang game perang massively multiplayer online(MMO) War Thunder dari Gaijin Entertainment. War Thunder memiliki 2 juta pemain yang terdaftar online.
Dan Pavel tidak sendirian, Berbagai developer game sudah sangat antusias untuk membuat game mereka bisa digunakan oleh Oculus.
”Saya rasa Oculus tidak akan eksis tanpa forum online. Disanalah orang dari seluruh penjuru dunia dengan ketertarikan spesifik (niche) berkolaborasi untuk membuat sesuatu,” katanya.
Oculus Rift memang belum sempurna. Salah satunya adalah screen door effect, yakni efek bayangan atau garis yang cukup mengganggu. “Kami sedang mencari cara untuk menghilangkan efek tersebut tanpa harus mengganti display yang lebih mahal,” katanya.
                                          
2. Leaf Motion
     Bagi pembaca yang pernah memainkan X-Box dengan alat tambahan Kinect, mungkin pernah berpikir bagaimana apabila teknologi seperti Kinect dapat diaplikasikan sehari-hari untuk menjalankan komputer karena pasalnya Kinect ini membantu pemain X-Box bermain tanpa menggunakan stick dan hanya menggunakan gerakan tangan di udara. Ternyata sudah ada alat yang bisa melakukan kemampuan mirip dengan Kinect di komputer yaitu Leap Motion.
     Bisa dibilang Leap Motion ini merupakan alat tambahan yang dapat dihubungkan ke komputer dan kemudian dapat digunakan untuk menggantikan fungsi mouse maupun keyboard karena pasalnya Leap Motion dapat membantu penggunanya mengendalikan komputer hanya dengan gerakan tangan maupun jari di udara.
Bentuk Leap Motion ini berukuran kotak yang cukup kecil sehingga mudah dibawa kemanapun. Cara kerja Leap Motion ini adalah pengguna cukup meletakan perangkat ini didekat komputer dan kemudian perangkat akan mendeteksi keberadaan tangan maupun jari yang selanjutnya pengguna dapat menggunakan gerakan tangan atau jari  yang diinginkan serta gerakan kombinasi yang sudah diatur.
     Selain bisa menggantikan fungsi mouse, Leap Motion pun bisa berubah fungsi menjadi keyboard dengan memancarkan sinar yang mewakili huruf dan angka pada keyboard. Untuk mengetik, penggunanya cukup menyentuh huruf layaknya mengetik pada keyboard biasa dengan akurasi 1/100 milimeter.
Tentunya fungsi lain yang cukup menarik adalah pengguna Leap Motion ini bisa memainkan game di komputer dengan gerakan tangan atau jari di udara dengan cepat. Untuk game yang bisa dikendalikan dengan Leap Motion ini penggunanya bisa mengunduh maupun membelinya di toko online milik Leap Motion. Di toko tersebut pun tersedia juga aplikasi yang menarik. Perangkat ini telah mendukung komputer Windows dan Mac.
Untuk membeli Leap Motion ini pembaca dapat mengunjungi toko online Jakarta Notebook yang dibanderol Rp 1.499.000 (harga diskon saat ini sebesar Rp 1.161.600).
3.Intel Real Sense Technology 
     Intel memang penuh dengan inovasi teknologi di bidang komputasi. Setahun yang lalu saya pernah share tentang teknologi Perceptual Computing dan Compute Continuum dari Intel di acara GameDevBandung karena Arsanesia mengembangkan aplikasi yang menggunakan teknologi Compute Continuum bernama Gaplay. Kini Intel kembali mengadakan kompetisi inovasi untuk pengembangan teknologi lanjutan dari Perceptual Computing yang kini diberi nama RealSense.
RealSense adalah sebuah teknologi berbasis kamera yang menyediakan sensor audio dan visual untuk mendeteksi gerakan, gesture, expresi wajah, dan suara. Intel sangat serius menggarap teknologi ini, dibuktikan dengan kemampuan kamera RealSense ini dapat mendeteksi 22 sendi di satu telapak tangan kita, bisa mendeteksi kedalaman (3 Dimensi), dan banyak sensor-sensor hebat lainnya. Mudahnya, RealSense tinggal kurang hologram aja, maka semua teknologi komputer dan hologram yang dimiliki Tony Stark sudah bisa kita hadirkan di dunia nyata.
     Tahun lalu, Indonesia berhasil mendapatkan peringkat keempat sebagai negara dengan peserta kompetisi Intel Perceptual Computing terbanyak. Dari Indonesia juga ada yang juara di salah satu kategori. Kini harapannya di kompetisi RealSense tahun ini, bisa lebih banyak lagi developer yang mensubmit ide dan prototypenya ke kompetisi Intel RealSense Challenge. Caranya cukup mudah, kita tinggal masuk ke webnya, registrasi, dan yang disubmit hanyalah IDE.
     Ide yang menarik akan dipilih dan akan dikirimkan kamera Intel RealSense untuk kita pakai development. Setelah itu kita harus mensubmit prototype dari ide kita. Kalau tidak submit proposal, kamera tersebut harus dikembalikan. Tapi kalau kita submit, maka kamera tersebut akan menjadi milik kita pribadi secara cuma-cuma. Deadline pengumpulan IDE (bisa berupa pdf, gambar, atau video) adalah 1 Oktober. Modal ide saja kita bisa dapet kamera gratis
Prosesor Core i7 adalah nama dari prosesor komputer yang diciptakan oleh Intel Corporation. Dirilis pada tahun 2008, model prosesor dalam Core i7 termasuk Bloomfield, Lynnfield, dan model Clarksfield. Core i7 komputer menggunakan apa yang dikenal sebagai Nehalem mikroarsitektur . Dalam istilah dasar, ini mengacu pada cara bahwa mikroprosesor dibuat, khususnya ukuran dan efisiensi energi . Prosesor dibuat dengan teknologi mikroarsitektur Nehalem baru 45 nanometer dalam ukuran dibandingkan dengan prosesor sebelumnya yang diukur 65 nanometer – perbedaan yang sangat meningkatkan efisiensi energi, yang menghasilkan kinerja yang lebih besar dan daya untuk komputer.
Keluarga prosesor Core i7 juga memperluas kemampuan komputer berkat penggunaan dari apa yang dikenal sebagai Multi core. Core prosesor independen yang dapat diintegrasikan untuk bekerja sama dalam satu komputer. Prosesor dibuat dengan mikroarsitektur Nehalem yang tersedia dalam model empat atau delapan core. Dengan memiliki banyak core yang terintegrasi, sinyal yang dikirim antara sirkuit bisa pergi lebih cepat. Hal ini menghasilkan kualitas sinyal yang lebih baik dan kemudian memungkinkan lebih banyak data yang akan diproses lebih cepat.
Sementara pengolahan data pada kecepatan ini dapat meningkatkan kemampuan komputer untuk multitasking , ada beberapa kerugian untuk komputasi dengan beberapa core. Dengan bekerja lebih cepat dan lebih keras, prosesor multi-core dapat menempatkan beban pada area lain dari komputer, yaitu memori .
Prosesor Core i7 yang tersedia di komputer yang dijual oleh banyak produsen komputer atas dan tersedia untuk kedua laptop dan komputer desktop. Ada tujuh varietas prosesor untuk komputer desktop dan tujuh varietas untuk laptop. Nomor prosesor yang berbeda menawarkan varian spesifik sesuai dengan kebutuhan pengguna komputer, seperti jumlah core, kecepatan clock prosesor, kapasitas cache, ukuran dalam nanometer.
4. Vuforia Smart Terrain
     Di Uplinq 2013, Qualcomm dengan software platformnya, Vuforia, unjuk gigi dengan game yang disebut Smart Terrain, di mana kita dapat menjadikan ruangan kita menjadi arena game. Apakah itu mungkin?? Apa iya sih? ya terlihat hampir tidak masuk akal namun apa yang sudah diperagakan dalam video di atas adalah bukti nyatanya dan bukan sekedar hoax atau hisapan jempol belaka.
Namun, agar semuanya menjadi kenyataan, tablet atau smartphone kamu harus menggunakan hardware tambahan, yaitu Primsesnse Capri. Suatu kamera sensor 3D yang mirip seperti Kinect Xbox 360 namun ukuran jauh lebih kecil karena nanti akan dipasang di kamera belakang tablet/smartphone.

Smart terrain adalah game ber-genre tower defense. Game ini terlihat benar-benar sangat keren dan merupakan suatu evolusi serta ide brilian bagi game mobile di masa depan. Bila kita lihat video di atas, seakan seperti mustahil, tapi itu memang benar terjadi. Diperlihatkan bagaimana di meja ada kotak tisu, vas dan benda lainnya, ketika kita arahkan kamera ke atas meja maka benda-benda tersebut seperti sedang di scan permukaannya (yang juga disebut SmartMesh). Kemudian dengan keren, baik permukaan kotak tisu, vas dan benda lainnya berubah ditumbuhi rerumputan dan menjadi pilar-pilar batu serta muncul karakter utama game yang berdiri di atas tower. Bahkan diperlihatkan dalam prensentasi bagaimana kita nantinya dapat melakukan scan pada boneka naga kecil dan kemudian akan menjadi karakter naga 3D dalam game. Sangat menarik dan mengagumkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar